The Fed Kembali Pangksa Suku Bunga untuk Ketiga Kalinya, Turun 25 Bps

11 December 2025 11:35

Jakarta: Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), kembali memangkas suku bunga acuan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Dalam rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada Rabu, 10 Desember 2025 waktu setempat, The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 3,50 hingga 3,75 persen.

Keputusan ini diambil dengan perbandingan suara 9 banding 3, menandai kelanjutan langkah normalisasi kebijakan moneter di tengah tekanan ekonomi global. Meski kembali menurunkan suku bunga, The Fed mempertahankan proyeksi hanya satu kali pemangkasan tambahan pada 2026.

Dalam pernyataannya, FOMC juga mengubah redaksi komunikasinya, memberi sinyal ketidakpastian yang lebih besar terkait waktu pemangkasan suku bunga berikutnya. Bahasa yang sebelumnya lebih tegas kini dibuat lebih hati-hati, mencerminkan situasi ekonomi yang masih fluktuatif.

Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan pemangkasan suku bunga dalam tiga pertemuan terakhir merupakan upaya menyeimbangkan stabilitas lapangan kerja dan penurunan inflasi. Ia menegaskan bahwa The Fed telah melakukan langkah cukup besar untuk meredam tekanan di pasar tenaga kerja tanpa mengorbankan target inflasi.

“Dengan keputusan hari ini, kami telah menurunkan suku bunga kebijakan sebesar tiga per empat persen dalam tiga pertemuan terakhir. Normalisasi kebijakan ini diharapkan membantu menstabilkan pasar tenaga kerja sekaligus mengarahkan inflasi kembali ke target 2% setelah dampak tarif mereda,” ujar Powell.
 



Saat ditanya mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga selanjutnya, Powell menolak memberikan kepastian. Ia hanya menegaskan bahwa kenaikan suku bunga tidak lagi menjadi skenario dasar para pejabat Fed.

Menurut Powell, penentuan langkah berikutnya akan sangat bergantung pada data ekonomi yang masuk, perubahan kondisi ekonomi global, serta keseimbangan risiko yang dihadapi perekonomian AS.


(Ketua The Fed Jerome Powell. Foto: Pintu.co.id)



Dengan penyesuaian kebijakan sejak September, ujar Powell, posisi suku bunga kini berada dalam rentang yang dianggap mendekati tingkat netral. Hal ini memberi ruang bagi The Fed untuk lebih fleksibel dalam menentukan arah kebijakan pada pertemuan mendatang.

Keputusa Fed ini menjadi perhatian pelaku pasar global mengingat dampaknya terhadap nilai dolar AS, arus modal, dan dinamika ekonomi di berbagai negara.

(Farouq Faza Bagjawan Alnanto)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Gervin Nathaniel Purba)