Kumpul di Brussel, Menlu Anggota NATO Bahas Dukungan untuk Ukraina

Menteri Luar Negeri (Menlu) dari berbagai negara yang tergabung dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO) berkumpul membahas keamanan Uni Eropa dan upaya damai untuk Ukraina, di Brussel, Belgia. 

NATO menyatakan Rusia akan terus menguji pertahanan Barat melalui pelanggaran wilayah udara, aksi sabotase, hingga operasi intelijen di laut Eropa. Aliansi menilai ancaman tersebut didukung oleh Tiongkok, Korea Utara (Korut), dan Iran, sehingga NATO mempersiapkan penanggulangan jangka panjang dengan kekuatan dan persatuan.

Negara anggota termasuk Kanada, Jerman, Holandia, dan Belanda berjanji akan menambah ratusan juta dolar untuk pengadaan senjata Amerika Serikat (AS) agar Ukraina dapat mempertahankan diri pada musim dingin ini. 
 

Pertemuan tersebut juga membahas draf gagasan AS dalam mendorong upaya damai. Namun, NATO menegaskan bantuan militer harus dipercepat untuk menahan agresi Moskow.

Sementara itu, pemerintah Belanda mengumumkan paket dukungan militer baru senilai Rp4,8 triliun untuk Ukraina. Pendanaan tersebut disalurkan melalui mekanisme Prioritized Ukraine Requirements List (PURL), guna menyediakan senjata dan peralatan pertahanan yang sangat dibutuhkan Kyiv. 

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Ruben Brekelmans di NATO. Melalui skema PURL, NATO mengoordinasikan pembelian peralatan pertahanan kritis dari AS oleh negara-negara anggota lainnya.



(Nada Nisrina)