Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman Akui Telah Bunuh 2 Mahasiswi

Terbongkarnya kasus mutilasi yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkap fakta lain. Pelaku yang berhasil ditangkap mengaku telah membunuh dua mahasiswi dan mengubur jasad korban di sebuah sumur tua.

Warga Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, dihebohkan dengan temuan potongan tubuh yang diduga bagian dari jasad korban mutilasi. Di jari korban terdapat dua cincin yang terpasang di jari manis korban.

Potongan-potongan tubuh ditemukan terpisah berjarak sekitar tujuh kilometer (km) di Kabupaten Padang, Pariaman dan Kota Padang. Korban yang diketahui berinisial SA ini dimutilasi oleh pelaku menjadi 10 bagian.

Beberapa hari setelah penemuan korban, tersangka berinisial SJ ditangkap di Kecamatan Batang Anai. Menurut pengakuan tersangka, ia membunuh dan memutilasi korban di dekat gudang lobrik tempatnya bekerja.
 

Baca: Istri di Jombang Diduga Bunuh Suaminya Pakai Racun, Mayatnya Disimpan di Rumah

Dalam pengakuan lain, tersangka mengaku membunuh korban karena urusan utang piutang yang belum dibayar korban.

"Pelaku menyampaikan bahwa dia pelakunya. Berdasarkan bukti-bukti yang sudah kita amankan ada parang, ponsel, dan menunjukkan sepeda motor yang dipakai oleh korban yang dimiliki korban pada saat kejadian," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Faisol Amir dikutip dari Metro Hari Ini, Metro TV, Rabu, 25 Juni 2025.

"Hubungan pelaku korban teman, teman biasa. Motifnya adalah sakit hati karena ada pinjaman yang belum dibayarkan dari korban," sambungnya.

Setelah SJ ditangkap, kasus dua mahasiswa perempuan berinisial ESO dan AG yang dilaporkan hilang sejak Januari 2024 lalu ikut terungkap. SJ mengaku membunuh kedua perempuan tersebut dan mengubur jasad korban di dalam sumur tua di rumahnya.

"Penggalian ini di kasus yang lain ya. Dari kasus yang lain sekitar 1 setengah tahun yang lalu itu pelaku juga terlibat he dalam kasus pembunuhan di kasus yang lain. Berdasarkan keterangan pelaku dua korban," ucap AKBP Faisol Amir.

Saat ini polisi dan TNI dibantu warga terus melakukan penelusuran di Sungai Batang Anai untuk mencari sisa potongan jasad korban.