Rupiah Keok hingga Tersungkur ke Level Rp16.708/USD Hari Ini

Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Adam Dwi.

Rupiah Keok hingga Tersungkur ke Level Rp16.708/USD Hari Ini

Husen Miftahudin • 4 November 2025 16:43

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 4 November 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.708 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 32 poin atau setara 0,19 persen dari posisi Rp16.676 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 32 poin, sebelumnya sempat melemah 65 poin di level Rp16.708 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.676 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.

Di perdagangan hari ini, rentang pergerakan rupiah berada pada level Rp16.702 per USD hingga Rp16.748 per USD. Sementara year to date (ytd) return tercatat 3,57 persen.

Sementara itu, data Yahoo Finance menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.695 per USD. Rupiah melemah 36 tiga poin atau setara 0,22 persen dari Rp16.659 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.724 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 60 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.664 per USD.
 

Baca juga: Rupiah Anjlok, Tak Kuat Tahan Penguatan Dolar AS
 

Menanti Fed longgarkan kebijakan moneter lagi


Pekan lalu, Powell mengisyaratkan bank sentral belum berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut, dengan mengatakan langkah pada Desember bukanlah sesuatu yang pasti.

"Pasar sejak itu telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Menambah ketidakpastian, beberapa pejabat The Fed menyuarakan pandangan yang berbeda tentang perekonomian," jelas Ibrahim.

Beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja. Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar tetap kuat.

Selain itu, penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) juga masih berlangsung dan memasuki hari ke-33 tanpa ada tanda-tanda perbaikan, dan diperkirakan akan melampaui rekor sebelumnya selama 35 hari jika kebuntuan ini berlanjut.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Soroti data inflasi


Di sisi lain, Ibrahim menuturkan jika pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen data inflasi yang disoroti para pelaku pasar keuangan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Oktober 2025 mencapai 0,28 persen (mtm), naik dari posisi September 2025 yang senilai 0,21 persen. 

Secara tahunan Indonesia mencatatkan inflasi 2,86 persen (yoy) per Oktober 2025, naik dari September 2025 dengan inflasi 2,65 persen (yoy). Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,10 persen.

Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar atau faktor penyebab inflasi Oktober 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 3,05 persen, dengan andil inflasi 0,21 persen. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,21 persen.

Adapun, komoditas makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi 0,28 persen dan memberikan andil inflasi 0,28 persen. Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah cabe merah, dengan andil inflasi 0,60 persen. Telur ayam ras juga berkontribusi inflasi 0,04 persen, lalu terdapat daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02 persen.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Rabu besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.700 per USD hingga Rp16.750 per USD," jelas Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)