Top 5 Ekonomi: Update Harga Emas hingga Gemar Berutang di Pinjol dan Paylater

Emas batangan Antam. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

Top 5 Ekonomi: Update Harga Emas hingga Gemar Berutang di Pinjol dan Paylater

Husen Miftahudin • 14 June 2025 07:48

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Jumat, 13 Juni 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari daftar harga emas di Butik Antam hingga orang Indonesia makin bemar berutang di pinjol dan paylater.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Melejit Rp23 Ribu, Harga Emas Batangan di Butik Antam Jadi Segini

Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dijual di Butik Emas Antam pada hari ini mengalami kenaikan signifikan.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Kompak Naik, Berikut Daftar Terbaru Harga Emas Batangan di Pegadaian Hari Ini

Harga emas yang dijual PT Pegadaian (Persero) pada hari ini kompak mengalami kenaikan pada setiap jenisnya. Hal itu diketahui dari daftar harga emas batangan yang tertera pada laman resmi Pegadaian.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Orang Indonesia Makin Gemar Ngutang di Pinjol dan Paylater, Totalnya Lebih dari Rp80 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later (BNPL).

Baca berita selengkapnya di sini.
 

Baca juga: Alasan Gagal Dapat BSU hingga Stimulus Bantuan Pangan

4. Sri Mulyani: Indonesia Butuh Investasi Infrastruktur Rp10.000 Triliun hingga 2029

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan negara membutuhkan investasi infrastruktur hingga 2029 mendatang senilai USD625 miliar atau setara Rp10.000 triliun. Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam gelaran International Conference Infrastructure di Jakarta Convention Center (JCC). 

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Apa Itu Paritas Daya Beli yang Buat Angka Kemiskinan Indonesia Melonjak

Publik di Indonesia tengah dikejutkan oleh pernyataan Bank Dunia (World Bank) yang mengganti standar garis kemiskinan, dari purchasing power parity (PPP) atau paritas daya beli 2017 dengan PPP 2021. Sebab dengan itu, angka kemiskinan di Indonesia semakin melonjak.

Baca berita selengkapnya di sini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)