Bandar Lain Pemasok Narkoba di Kampung Bahari Diburu

Jakarta: Polisi mengantongi nama bandar lain pemasok narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara (Jakut) bernama Alex Bonpis. Kini, polisi tengah memburu bandar tersebur. 

Alex merupakan residivis. Dia ditangkap dan disidang pada 2023 selaku bandar sabu terbesar di Kampung Bahari dan terkait kasus narkoba eks Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa (TM).

"Nah kan sel-selnya itu kan pasti ada ya. Kita sudah petakan juga, dan sebenarnya penegakan hukum yang model penindakan ini kan konvensional," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Selasa, 16 Juli 2024.

Gidion mengatakan masih banyak sel bandar di Kampung Bahari. Hal itu terindikasi dari masih ditemukannya bedeng tempat konsumsi narkoba, meski berulang kali digusur. Dia menyebut narkoba yang masuk berasal dari wilayah Jakarta dan Aceh.

"Itu analisa kita banyak sel, karena rumah-rumah bedengnya juga banyak, ya pasti. Punya siapa rumah-rumah bedeng itu, punya orang, punya sel di atasnya, punya layer di atasnya, punya lagi layer di atasnya," ungkap Gidion.

Gidion menuturkan pihaknya masih melakukan beragam upaya untuk menekan angka peredaran narkoba di Kampung Bahari. Dia memastikan polisi akan menindak tegas semua pihak yang terlibat.

"Sebenarnya kita sudah mulai dari pencegahannya juga. Penguatan masyarakat kita sudah push. Kalau arahnya penegakan hukum sudah kita lakukan," tuturnya.

Baca:  Polisi Gerebek Gudang Sabu dan Ekstasi di Cilincing

Polres Metro Jakarta Utara kembali melakukan penggerebekan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, 13 Juli 2024. Sebanyak 31 orang, terdiri atas 26 laki-laki dan 5 perempuan diamankan dari penggerebekan tersebut.

"Adapun yang bisa dilakukan pengamanan baik terhadap orang yaitu 26 laki-laki dan 5 orang perempuan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers di Polres Jakut, Sabtu, 13 Juli 2024.

Terpisah, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Prasetyo Nugroho mengatakan 22 Orang di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba usai dilakukan tes urine. Sedangkan, 9 orang lainnya negatif.

Prasetyo mengatakan 22 orang yang positif narkoba akan dilakukan rehabilitasi. Sementara itu, 9 orang yang negatif akan dikembalikan ke pihak keluarga.

"Yang negatif kita kembalikan ke keluarganya. (Yang positif) dilaksanakan rehabilitasi," ujarnya.