Alasan LBH GP Ansor Malang Bela Sahara: Banyak Sifat Tidak Terpuji Yai Min

Ketua LBH GP Ansor Kota Malang, Moh Zakki, bersama Sahara. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq

Alasan LBH GP Ansor Malang Bela Sahara: Banyak Sifat Tidak Terpuji Yai Min

Daviq Umar Al Faruq • 8 October 2025 10:27

Malang: Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Kota Malang akhirnya angkat bicara terkait alasan mereka mendampingi Nurul Sahara dalam kasus yang melibatkan mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau yang akrab disapa Yai Mim. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah ramai diperbincangkan di media sosial.

Ketua LBH GP Ansor Kota Malang, Moh Zakki, menjelaskan bahwa pihaknya turun tangan bukan karena urusan pribadi atau konflik bertetangga. Melainkan murni dalam konteks pendampingan hukum.

“Paling penting yang perlu kami sampaikan, LBH GP Ansor Kota Malang, dalam hal ini hanya ikut mendampingi masalah hukum yang terjadi, bukan permasalahan hubungan bertetangga yang isunya liar ke mana-mana,” ujar Zakki, Rabu 8 Oktober 2025.

Menurut Zakki, kasus ini awalnya tidak disangka akan menjadi perhatian nasional. Laporan pertama diterima oleh salah satu pengurus inti PC GP Ansor pada awal September 2025, yang berisi dugaan pelecehan seksual dan pencemaran nama baik terhadap Sahara.

“Kasus ini awalnya diberlakukan sebagaimana kasus biasanya, yakni kita membela kaum rentan perempuan,” ujar Zakki.

Setelah laporan diterima, LBH GP Ansor melakukan kajian dan menemukan adanya indikasi kekerasan seksual dan verbal terhadap perempuan. Pendampingan pun diberikan secara pro bono atau tanpa biaya, sejalan dengan komitmen kepengurusan GP Ansor Kota Malang periode 2024–2028 untuk membantu kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

LBH GP Ansor secara resmi menjadi penasihat hukum Nurul Sahara pada 15 September 2025. Tiga hari kemudian, tepatnya 18 September 2025, mereka melaporkan Imam Muslimin atas dugaan pencemaran nama baik. Dalam rilis resmi LBH GP Ansor, disebutkan bahwa Imam Muslimin kerap melontarkan kalimat yang dinilai melecehkan secara verbal. LBH GP Ansor juga menuding Imam Muslimin menunjukkan video mesum kepada Sahara dan mengirimkan video serupa kepada karyawan Sahara.

Selain dugaan pelecehan, LBH GP Ansor juga menyoroti tindakan lain yang dianggap tidak pantas dilakukan seorang tokoh agama.

“Ada banyak hal lagi sifat tidak terpuji dari Imam Muslimin yang seharusnya ikut serta melindungi kaum rentan yakni perempuan. Seperti tindakan pengerusakan mobil, pemblokiran jalan, mendatangkan massa ke usaha Saudari Sahara dan lain sebagainya,” ungkap Zakki. Meski demikian, LBH GP Ansor juga mengakui bahwa pihaknya telah menegur Sahara agar tidak memperkeruh suasana di media sosial.

“Klien kami yang kami dampingi secara sukarela yakni Saudari Nurul Sahara juga melakukan beberapa kesalahan etis, yang mana beliau sudah minta maaf kepada Imam Muslimin dan sudah kami imbau untuk tidak lagi proaktif dalam kasus ini,” jelas Zakki.

Zakki menegaskan, LBH GP Ansor hanya fokus mendampingi Sahara dari sisi hukum dan tidak ingin terseret dalam opini publik yang berkembang di media sosial.

“LBH GP Ansor hanya ikut serta menangani masalah hukum di kasus ini, tidak ingin larut dalam masalah-masalah lain, termasuk penggiringan opini publik serta framing di media sosial soal siapa yang benar dan salah. LBH GP Ansor berharap aparat hukum bisa menangani kasus ini seadil-adilnya,” tegas Zakki.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)