Heru Prayitno, kepala sekolah tempat CNA menimba ilmu. (MGN/Andi Himawan)
Andi Himawan • 15 November 2024 16:21
Banyuwangi: CNA, bocah berusia 7 tahun yang menjadi korban pembunuhan dan perkosaan di Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal sebagai sosok periang dan sering menjadi motivator bagi teman-temannya.
Hal tersebut diungkapkan Heru Prayitno, kepala sekolah tempat CNA menimba ilmu yang mengatakan bahwa meski baru bersekolah sekitar 5 bulan, CNA mudah dikenali dan pandai berbaur.
“Ananda CNA baru bersekolah 5 bulan, tapi mudah beradaptasi, mudah bergaul. Anaknya ceria dan menjadi motivasi bagi teman-temannya,” kata Heru, Jumat, 15 November 2024.
Saat peristiwa terjadi, Heru juga turut bersama guru-guru dan ibu korban yang tengah hamil tua mencari korban yang tak kunjung pulang meski jam telah menunjukkan pukul 10.30 WIB, sementara jam pulang sekolah adalah pukul 10.00 WIB.
Heru menceritakan, korban yang biasa sampai rumah pada pukul 10.15 WIB tak kunjung tiba hingga pukul 10.30 WIB, yang kemudian membuat ibu CNA mengirim pesan kepada guru kelas.
Pihak sekolah sempat membantu ibu CNA melakukan pencarian korban hingga pukul 11.00 WIB di area sekitar sekolah dan rumah teman-teman CNA namun tak menemukan hasil.
“Jam 11 ibu ananda Carla menelepon minta bantu mencari di sekitar area jalan pulang. Kami bersama-sama menyisir,” ujar Heru.
Baca juga: Catatan Dinding Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Sebelum Tewas Diperkosa Lalu Dibunuh |