Di Sidang PBB, Presiden Palestina Pastikan Hamas Tak Punya Peran di Pemerintah

23 September 2025 11:05

New York: Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyentil Hamas dalam pidato Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara, di PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin, 22 September 2025. 

Abbas memastikan Hamas tidak akan punya peran dalam pemerintah. Hal itu disampaikannya setelah Prancis dan sejumlah negara mengakui kedaulatan Palestina.

"Hamas tidak akan punya peran dalam pemerintahan," ujar Abbas, dalam program Breaking News Metro TV, Selasa, 23 September 2025.

Dia mendorong agar Hamas dan fraksi lainnya harus menyerahkan senjata kepada otoritas Palestina. Semua pihak harus tunduk sama hukum yang sah di Palestina.
 

Baca Juga: Resmi Mengakui Palestina di PBB, Prancis Desak Gencatan Senjata Gaza

 

"Apa yang kami mau ialah satu kesatuan negara tanpa senjata, negara dengan satu hukum, dan satu pasukan keamanan yang sah," kata Abbas, tegas.


Abbas juga mengutuk pembunuhan dan penahanan warga sipil. Termasuk tindakan Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu memicu serangan militer besar-besaran Israel di Gaza
 

Pidato via Daring

Mahmoud Abbas menyampaikan pidatonya secara daring. Dia bersama 80 pejabat lainnya, tidak bisa hadir di New York karena tidak mendapatkan visa dari otoritas Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari Sky News, Sabtu, 30 Agustus 2025, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mencabut visa para delegasi dari Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), serta menolak permohonan visa baru.

Langkah ini menjadi bagian terbaru dari kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang menargetkan Palestina dengan pembatasan visa, menyusul penghentian program yang sebelumnya memungkinkan anak-anak Gaza yang terluka mendapatkan perawatan medis di Amerika Serikat.

“Demi kepentingan keamanan nasional, kami harus meminta pertanggungjawaban PLO dan PA karena tidak menepati komitmen mereka, serta karena melemahkan prospek perdamaian,” demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Pernyataan itu menambahkan, agar dapat dipandang sebagai mitra perdamaian, kedua kelompok “harus secara konsisten menolak terorisme dan mengakhiri hasutan terorisme di pendidikan, sebagaimana diwajibkan oleh hukum AS dan sebagaimana dijanjikan oleh PLO.”

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)