Polisi menangkap tersangka H alias Hari alias Hariyanto, pelaku pemerkosa dan pembunuhan anak perempuan inisial R di Tulang Bawang, Lampung.
Bandar Lampung: Penyidik Satreskrim Polres Tulang Bawang masih memeriksa intensif tersangka pemerkosa dan pembunuh anak perempuan berinisial R, 10, di Tulang Bawang, H alias Hari alias Hariyanto, 42. Berdasarkan keterangan tersangka, Hari sempat membangun alibi setelah mengeksekusi korban R.
Kasatreskrim Polres Tulang Bawang AKP Noviarif Kurniawan menerangkan tersangka H saat itu meniggalkan bedeng, usai memperkosa dan membunuh korban R. Tersangka Hari, kata dia, mengunci pintu dan jendela bedeng, kemudian berjalan menuju sebuah warung milik istri mandor kebun di sekitar lokasi.
?"Penampilan pelaku biasa saja, seperti hendak berangkat kerja. Bawa parang, beli kerupuk, es, dan minyak motor," ungkap Noviarif, di Tulang Bawang, Lampung, Rabu, 23 Juli 2025.
Saat itu, tersangka Hariyanto sempat ditanya perihal tujuan oleh pemilik warung. Tersangka menjawab hendak bekerja di kebun.
"Saat ditanya hendak ke mana, pelaku bilang ingin menyusul tim kerja di kebun meski sudah telat. Tidak ada yang curiga," lanjut Noviarif.
?
?Namun saat mandor kembali ke lokasi warung untuk makan siang, mandor tersebut baru menyadari bahwa tersangka Hariyanto tidak terlihat di area kebun. Noviarif menyebut bahwa tersangka Hariyanto terakhir terlihat di sekitar lokasi kejadian dan warung.
Sementara itu, penyidik polisi masih mencari sepeda motor yang dipakai pelaku. Dalam keterangannya kepada polisi, pelaku mengaku sepeda motornya hilang.
Noviarif mengatakan penyidik tidak langsung percaya dan menerima keterangan tersangka Hariyanto. Menurut dia, sepeda motor tersangka Hariyanto diduga telah dijual atau digadaikan untuk bekal selama menjadi buronan dalam sebulan.
?
?Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak R ini sempat menyita perhatian publik. Tagar #JusticeForZahra ramai diperbincangkan di media sosial.
Netizen menyoroti lambannya penangkapan dan mendesak aparat segera mengungkap kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Zahra. Wawancara keluarga Zahra juga sempat ditayangkan melalui podcast dan akun media sosial sejumlah tokoh publik.