Ilustrasi--Akses masuk menuju kediaman Firli Bahuri di Villa Galaxy, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. (MGN/Ahmad Nur Hidayat)
Siti Yona Hukmana • 2 December 2024 12:16
Jakarta: Pegiat Antikorupsi Herdiansyah Hamzah Castro menyebut ada dinamika politik di balik kasus yang menjerat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. Hal ini menyusul tak kunjung selesainya kasus dugaan penerimaan gratifikasi, suap, dan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) itu.
"Ya sedari awal kan kita selalu bilang bahwa perkara Firli itu bukanlah asli perkara hukum, tetapi ada dinamika politik di belakang perkara ini," kata Herdiansyah kepada Metrotvnews.com, Senin, 2 Desember 2024.
Terlebih, kata Castro, Filri tak kunjung ditahan hingga saat ini. Padahal, dalam perkara korupsi seseorang yang sudah ditetapkan tersangka patut ditahan.
"Karena kemungkinan untuk menghilangkan barang bukti, melarikan diri, atau mengulangi perbuatannya sangat besar. Jadi aneh, sejak awal kita sudah kritik itu kan," ujar Castro.
Castro menyebut anehnya lagi kasus Firli dibuat luntang lantung sampai setahun lebih. Padahal, kata dia, perkaranya sudah terang benderang.
Baca juga: Minta Kasus Disetop, Pengacara Firli Bersurat ke Kapolri hingga DPR |