- TNI AU TAHAN SERTU AK, DIDUGA JADI OTAK PEMBUNUHAN BENDAHARA KONI KALBAR AHMAD NURCHOLYS DI BOGOR
- UKRAINA TERIMA PINJAMAN BARU DARI IMF SENILAI 5 MILIAR DOLAR AS
- KOALISI INDONESIA BERSATU LUNCURKAN VISI MISI UNTUK PEMILU 2024
- KEMENDAGRI MINTA SELURUH PEMDA SAMAKAN ATURAN PAJAK DAN RETRIBUSI
- KEJAGUNG TERUS LAKUKAN PELACAKAN ASET MILIK SURYA DARMADI
- PEMPROV DKI TARGETKAN JAKARNAVAL DI SIRKUIT FORMULA E ANCOL DIKUNJUNGI LEBIH DARI 35 RIBU PENGUJUNG
- FAO MINTA IZIN KE JOKOWI BERPIDATO DI KTT G20 SAMPAIKAN CAPAIAN INDONESIA
- IMIGRASI BANDARA SOEKARNO HATTA CEGAH KEBERANGKATAN 1.726 PMI ILEGAL
- BELASAN RUMAH DI KOTA BENGKULU LUDES TERBAKAR
- HARI TERAKHIR, KPU AKAN TUTUP PENDAFTARAN PARPOL PESERTA PEMILU 2024 MALAM INI
Oknum Paspampres Pemukul Warga Solo Minta Maaf, Walkot Gibran: Masalah Belum Selesai
Primetime News • 2 days ago • .Hari Misbah, anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang memukul warga Surakarta, sudah menyampaikan permemintaan maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatan arogannya. Namun bagi Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka permasalahan belum selesai dan akan ada tindak lanjutnya.
"Bagi saya masalahnya belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral nggak mungkin mereka minta maaf," kata Walkot Gibran.
Pernyataannya tersebut disampaikannya usai pertemuan mediasi antara pelaku pemukulan dengan tiga korban pemukulan, seorang sopir truk dan dua kernetnnya. Pertemuan mediasi berlangsung di Kantor Walikota Surakarta, Jumat (12/8/2022) siang.
"Saya khawatir bapaknya (para korban) diintimidasi," sambung putra sulung Presiden Jokowi tersebut.
Gibran yang mengaku jengkel ada oknum militer yang bertingkah arogan dan di luar kewenangan terhadap warga sipil. Padahal pada saat kejadian, si oknum Paspampres juga sedang tidak melakukan tugas pengawalan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dia memastikan ada tindakan-tindakan lanjutan untuk memastikan kekhawatirannya tidak terjadi sehingga permasalahan benar-benar tuntas. Namun tidak diungkap tindakan apa yang ditempuh.
"Wis ono sing ngurus, aku meneng wae (Sudah ada menangani, saya tidak perlu berkomentar)," ujarnya.
Kejadian pemukulan berawal dari tabrakan di pertigaan lampu merah Manahan, Surakarta. Oknum Paspampres menerobos lampu merah sehingga mobil yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk yang ada di depannya dan menyebabkan kerusakan. Si oknum Paspampres lalu memukul kernet dan pengemudi truk serta menyita SIM mereka.
Kasus ini terungkap dari pengaduan korban pemukulan yang SIM-nya disita oleh oknum Paspampres. Surat pengaduan yang diunggah korban di media sosial tersebut seketika menjadi viral di Surakarta.