- FORMAPPI NILAI KOMISI III DPR LAMBAN MERESPONS KASUS KEMATIAN BRIGADIR YOSUA
- POLRI FOKUS MENGUSUT KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA KEPADA BRIGADIR YOSUA
- POLRI: POLISI DIDUGA LANGGAR KODE ETIK PENANGANAN KASUS BRIGADIR YOSUA BERTAMBAH JADI 36 ANGGOTA
- PKB - GERINDRA BUKA PINTU KOALISI UNTUK PARPOL LAIN
- KEJAGUNG SIAPKAN 30 JAKSA UNTUK TANGANI KASUS DUGAAN PEMBUNUHAN BERENCANA TERHADAP BRIGADIR YOSUA
- LAPORAN KASUS PELECEHAN DISETOP, LPSK TOLAK BERI PERLINDUNGAN UNTUK PUTRI CANDRAWATHI
- BARESKRIM POLRI HENTIKAN LAPORAN DUGAAN PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP ISTRI IRJEN FERDY SAMBO
- TARIF TERINTEGRASI ANGKUTAN TRANSJAKARTA, MRT, LRT BERLAKU, MASIH BANYAK KENDALA DIALAMI PENUMPANG
- PAMERAN ARSIP DAN MOBIL KEPRESIDENAN MEMPERINGATI HUT KEMERDEKAAN KE-77 RI DIGELAR DI PUSAT PERBELANJAAN SARINAH
- GERINDRA DAN PKB TANDATANGANI KOALISI PILPRES 2024
Oknum Paspampres Pemukul Warga Solo Minta Maaf, Walkot Gibran: Masalah Belum Selesai
Primetime News • 1 day ago • .Hari Misbah, anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang memukul warga Surakarta, sudah menyampaikan permemintaan maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatan arogannya. Namun bagi Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka permasalahan belum selesai dan akan ada tindak lanjutnya.
"Bagi saya masalahnya belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral nggak mungkin mereka minta maaf," kata Walkot Gibran.
Pernyataannya tersebut disampaikannya usai pertemuan mediasi antara pelaku pemukulan dengan tiga korban pemukulan, seorang sopir truk dan dua kernetnnya. Pertemuan mediasi berlangsung di Kantor Walikota Surakarta, Jumat (12/8/2022) siang.
"Saya khawatir bapaknya (para korban) diintimidasi," sambung putra sulung Presiden Jokowi tersebut.
Gibran yang mengaku jengkel ada oknum militer yang bertingkah arogan dan di luar kewenangan terhadap warga sipil. Padahal pada saat kejadian, si oknum Paspampres juga sedang tidak melakukan tugas pengawalan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dia memastikan ada tindakan-tindakan lanjutan untuk memastikan kekhawatirannya tidak terjadi sehingga permasalahan benar-benar tuntas. Namun tidak diungkap tindakan apa yang ditempuh.
"Wis ono sing ngurus, aku meneng wae (Sudah ada menangani, saya tidak perlu berkomentar)," ujarnya.
Kejadian pemukulan berawal dari tabrakan di pertigaan lampu merah Manahan, Surakarta. Oknum Paspampres menerobos lampu merah sehingga mobil yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk yang ada di depannya dan menyebabkan kerusakan. Si oknum Paspampres lalu memukul kernet dan pengemudi truk serta menyita SIM mereka.
Kasus ini terungkap dari pengaduan korban pemukulan yang SIM-nya disita oleh oknum Paspampres. Surat pengaduan yang diunggah korban di media sosial tersebut seketika menjadi viral di Surakarta.