NEWSTICKER

Tag Result:

Dituding Seperti Orba, Jokowi Hanya Senyum

Dituding Seperti Orba, Jokowi Hanya Senyum

Nasional • 12 days ago

Meski masih menjadi bagian dari partai pendukung pemerintah, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik penguasa saat ini seperti zaman orde baru (orba). Kritik tersebut ternyata tidak ditanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi melontarkan senyum ketika merespons pernyataan Ketua Umum Pdi Perjuangan Megawati Sokarnoputri yang menyebut roda pemerintahan sedang berjalan seperti zaman orde baru. Presiden mengatakan tidak ingin memberikan tanggapan terhadap pernyataan tersebut.
 
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri melontarkan berbagai pernyataan keras dalam Konsolidasi Relawan Pendukung Ganjar-Mahfud, awal pekan ini. Mega mengatakan sudah merasa jengkel. Rasa jengkel itu karena melihat pemerintahan yang berkuasa saat ini bertindak seperti rezim orde baru.

"Mengapa republik ini penuh dengan pengorbanan? Tahu tidak mengapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman orde baru," ujar Megawati.

Presiden ke-5 Republik Indonesia tersebut mengkritik tanpa menyebut nama. Namun, Megawati hanya menyentil gaya politisi yang senang berintrik dalam politik.

Banyak pihak menduga tuduhan Megawati berkelindan dengan persoalan drama gesekan politik antara pilihan PDI Perjuangan dengan pilihan Presiden Jokowi di Pilpres 2024.

Namun, jika PDI Perjuangan mengkritik tentang gaya orba dalam pemerintahan, maka menjadi pertanyaan, apa yang sudah dilakukan PDI Perjuangan selama 10 tahun menjadi partai pendukung pemerintah?

Megawati Singgung Praktik Intimidasi Kampanya

Megawati Singgung Praktik Intimidasi Kampanya

Nasional • 12 days ago

Saat menghadiri acara konsolidasi relawan pendukung Ganjar-Mahfud di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada hari Senin, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku sudah tak tahan lagi dengan sejumlah laporan praktik intimidasi dan intervensi yang terjadi jelang masa kampanye Pilpres 2024. 

Megawati meminta agar para relawan dan masyarakat tak takut untuk melawan intimidasi dan kecurangan. Mega juga menyindir tindakan penguasa saat ini seperti rezim Orde Baru.
 
Sementara itu, capres Ganjar Pranowo mengaku telah menerima laporan dari beberapa penjabat kepala daerah terkait dugaan kecurangan pemilu. Ganjar mengatakan laporan itu masuk ke Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Mega Sindir Penguasa Mirip Orba, Kritik Siapa?

Mega Sindir Penguasa Mirip Orba, Kritik Siapa?

Nasional • 13 days ago

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung sosok penguasa  bertindak seperti zaman orde baru. Benarkah kritikan Mega ini ditujukan kepada Presiden Joko Widodo yang kerap disebutnya sebagai petugas partai? Lalu apa maksud Mega? 

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Ssoekarnoputri tiba-tiba menyindir sosok penguasa baru yang bertindak seperti ingin mengembalikan Indonesia ke masa Orde Baru (orba). Sindiran keras itu diucapkan mega saat acara Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin 27 November 2023. Mega mengaku tak ingin masa seperti Orde Baru kembali terulang hanya untuk melanggengkan kekuasaan segelintir kelompok.  

"Mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel, karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ujar Megawati di Jakarta, Senin malam 27 November 2023.

Mega pun menyinggung sosok bapak-bapak yang mencoba melahirkan kembali masa Orba. Orang itu seakan tidak menghormatinya yang merupakan sosok Presiden kelima Republik Indonesia. Seolah menabuh genderang perang, Mega mengingatkan PDIP tak akan gampang menyerah dalam melakukan perlawanan.

"Bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya, lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah Presiden lho dan masih diakui dengan nama presiden ke-5 Republik Indonesia," ujar Megawati.

Lalu siapakah sosok penguasa baru yang dimaksud Mega? Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, pernyataan Mega jelas ditujukan untuk pemerintah saat ini agar tidak mengembalikan Indonesia ke masa Orba di tengah kontestasi Pemilu 2024. 

"Ibu Megawati juga mengingatkan agar penguasa jangan berlaku semena-semena dan mengembalikan suasana seperti Orde Baru. Apalagi kita menjelang Pemilu," ujar Masinton. 

Terkait pernyataan Mega yang disebut ditujukan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo, Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran membalas sindiran tersebut dengan tak kalah pedasnya.  juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi menyebut tudingan Mega adalah bentuk hantu politik yang sengaja dibuat karena ada hal yang tak sesuai dengan harapannya.  

"Ini bikin hantu saja. Dulu ada orang bikin hantu PKI, Orde Baru, bikin hantu apa lagi? yang sudah lewat, sudah," kata Hasan Nasbi.
 
Sementara itu, pihak Istana tidak ingin menanggapi tudingan Mega lebih jauh. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menilai, pernyataan Mega sah saja dilontarkan. Menurut Ari, sebagai negara demokrasi siapapun boleh menyampaikan pendapatnya. 
 
"Itu negara demokrasi, semua orang bisa berpendapat membuat penilaian, saya kira itu cermin negara demokrasi," kata Ari Dwipayana, Selasa, 28 November 2023. 

Jika benar tudingan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ditujukan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo, bukankah Mega sebaiknya bersikap tegas kepada Joko Widodo yang kerap disebutnya sebagai petugas partai?

Nusron Wahid: Pernyataan Megawati soal Orba Bentuk Kegelisahan Partainya

Nusron Wahid: Pernyataan Megawati soal Orba Bentuk Kegelisahan Partainya

Nasional • 13 days ago

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi tuduhan perilaku Orde Baru yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarnoputri. Menurut Nusron, pihak yang memiliki instrumen yang memungkinkan melakukan perilaku ala Orde Baru adalah partai yang berkuasa saat ini. 

Lebih lanjut, Nusron menilai yang berpotensi melakukan perilaku Orde Baru adalah partai yang memiliki kursi terbanyak di DPR dan menteri terbanyak di kabinet, termasuk perangkat pemerintahan yang terafiliasi oleh partai tertentu dan mengusung calon lain. 

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, perilaku orba mungkin terjadi bila instrumen negara dipakai untuk menakuti rakyat atau pihak lain. Misal, isu mengenai pakta integritas pejabat bupati atau walikota untuk memenangkan paslon tertentu. 

"Statement yang disampaikan Bu Mega itu adalah statement kegelisahan sebagai orang tua, kegelisahan sebagai partai pengusung yang kebetulan sebetulnya berharap supaya Pak Jokowi itu dijadikan alat partai politik dan petugas partai politik tertentu. Tetapi Pak Jokowi lebih memilih untuk menjadi petugas negara dan petugas rakyat," tutur Nusron Wahid. 

"Sehingga dengan adanya statement ini menjadi tidak relevan kalau pada hari ini kekuasaan dianggap menakut-nakuti, mengancam," imbuhnya.

Megawati Sindir Penguasa yang Melenceng

Megawati Sindir Penguasa yang Melenceng

Nasional • 13 days ago

Jakarta: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut penguasa saat ini sudah melenceng dari cita-cita para pendiri bangsa. Mereka bertindak yang mengarah pada pemuasan rasa haus kekuasaan.

Untuk melanggengkan kekuasaan, para kelompok penguasa tersebut mau melakukan kekerasan kepada rakyat Indonesia. Megawati tidak habis pikir akan sifat penguasa yang seperti itu.

"Seram loh," kata Megawati, Selasa, 28 November 2023.

Megawati mengingatkan pihak penguasa tersebut untuk jangan berbuat seenaknya. Dia akan siap menghadapinya.

"Saya juga rakyat Indonesia. Saya pun yang punya tanah ini. Saya pun
yang punya anak-anak saya di tanah ini. Saya pun mengalirkan darahnya dengan orang tua saya, kakek dan nenek saya untuk membangun negeri ini," katanya.

Stafsus Jokowi Respons Sindiran Megawati soal Penguasa Seperti Orba

Stafsus Jokowi Respons Sindiran Megawati soal Penguasa Seperti Orba

Nasional • 13 days ago

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana irit bicara menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ari menyebut pidato Megawati sah-sah saja, karena ini negara demokrasi. 

"Itu negara demokrasi, semua orang bisa berpendapat membuat penilaian, saya kira cermin negara demokrasi," kata Ari Dwipayana, Selasa, 28 November 2023. 

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir situasi politik saat ini. Megawati mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya bertindak seperti penguasa orde baru. 

"Mengapa republik ini penuh dengan pengorbanan? Tahu tidak mengapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman orde baru," ujar Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar - Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa, Senin, 27 November 2023.

Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut ketua umumnya mencoba untuk mengingatkan penguasa negara saat ini untuk tidak mengembalikan suasana layaknya masa orde baru. Terlebih, menjelang kontestasi Pemilu Damai 2024.

Masinton menegaskan komitmen demokrasi harus berjalan stabil menuju Indonesia yang lebih baik. "Ada keresahan yang sama tentang 25 tahun perjalanan reformasi ini, maka apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati adalah mengukuhkan tentang komitmen reformasi dan demokrasi," ujar Masinton.

Megawati: Penguasa Saat Ini Seperti Orde Baru

Megawati: Penguasa Saat Ini Seperti Orde Baru

Nasional • 13 days ago

Sindiran keras terhadap penguasa kembali terlontar. Sindiran tersebut kini berasal dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyindir soal situasi politik saat ini. 

Megawati mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya bertindak seperti penguasa orde baru. Hal tersebut diutarakannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar - Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa, Senin, 27 November 2023.

"Mengapa republik ini penuh dengan pengorbanan? Tahu tidak mengapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman orde baru," ujar Megawati.

Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut ketua umumnya mencoba untuk mengingatkan penguasa negara saat ini untuk tidak mengembalikan suasana layaknya masa orde baru. Terlebih, menjelang kontestasi Pemilu Damai 2024.

Masinton menegaskan komitmen demokrasi harus berjalan stabil menuju Indonesia yang lebih baik. "Ada keresahan yang sama tentang 25 tahun perjalanan reformasi ini, maka apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati adalah mengukuhkan tentang komitmen reformasi dan demokrasi," ujar Masinton.

Di lain pihak, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi tidak sependapat dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hasan menyebut pemerintah saat ini justru berbeda 180 derajat dengan zaman orde baru.

"Menurut saya 180 derajat berbeda dengan orde baru. Enggak akan ada Pilpres dengan tiga kandidat seperti sekarang yang tiga-tiganya merupakan bagian dari pemerintahan," kata Hasan Nasbi.

Pengawat politik Hendri Satrio mengatakan DNA perlawanan Megawati yang disalurkan melalui PDIP adalah warning yang baik untuk memperingatkan negara bersikap netral. Mengajak warga negara mengawal semangat reformasi, yakni membatasi kekuasaan pemimpin negara. 

"Semangat reformasi adalah membatasi kekuasaan pemimpin negara dan itu adalah inti dari reformasi yang kemudian coba hari ini untuk diulang dengan kemunculan-kemunculan nepotisme. Kemudian sebuah proses demokrasi yang tidak wajar dan tidak patut," ungkap Hendri

Drama Sungkeman Gibran ke Megawati

Drama Sungkeman Gibran ke Megawati

Nasional • 26 days ago

Jakarta: Gerak-gerik Gibran Rakabuming Raka saat pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres bisa dibilang tidak biasa. Gibran tertangkap kamera tiga kali mengampiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Pada upaya ketiga, Gibran bahkan nampak mendorong adiknya, Kaesang Pangarep, agar menyapa dan mencium tangan Megawati. Namun, Megawati bergeming.

Ulah Gibran dan Kaesang tidak lumrah. Terkesan dibuat-buat. Politisi PDI Perjuangan Erico Sotarduga mengatakan, sejatinya Gibran dan Kaesang tidak memancing drama politik. Sebab, kondisi politik sedang tidak baik-baik.

"Sudah terlalu banyak drama Korea sekarang, di dalam kehidupan biasa, kehidupan berpolitik ini. Jangan lagilah membuat sesuatu hal yang tidak pada tempatnya," kata Erico Sotarduga, Selasa, 14 November 2023.

Namun, Gibran tetap saja membantah adanya penolakan Megawati saat Kaesang sungkem. Menurutnya, tidak ada penolakan dari Mega. Ia juga meminta wartawan tidak mempercayai video yang tersebar di media sosial dengan narasi terjadi penolakan saat Kaesang sungkem ke Megawati.

"Enggak ada penolakan kok," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Rabu, 15 November 2023.

Suasana politik antara PDIP dengan Gibran, Kaesang, dan Bobby bisa dibilang sedang tidak baik-baik saja. Seperti yang disampaikan politisi PDIP Erico Sotarduga. Bahkan yang terakhir, keluar surat pemecatan PDIP terhadap Bobby Nasution sebagai anggota partai.

Jika memang Gibran ingin meminta maaf atau bersilaturahmi dengan Megawati, Mengapa tidak dilakukan langsung di rumah pribadi Mega atau ke kantor DPP PDI Perjuangan? Mengapa juga harus dilakukan di panggung terbuka?

Pakar: Megawati Nampak Berjarak dengan Gibran dan Kaesang

Pakar: Megawati Nampak Berjarak dengan Gibran dan Kaesang

Nasional • 26 days ago

Berbagai momen keakraban terjadi di acara pengundian nomor urut capres-cawapres, Selasa (14/11/2023). Kaesang Pangarep dan Gibran Raka Buming Raka bertemu dan sengkem kepada Megawati Soekarnoputri.

Dalam pengundian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gibran dan Kaesang bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Kaesang dan Gibran menyapa Megawati dan melakukan sungkem, namun Megawati tidak merespons uluran tangan kedua mantan kadernya tersebut.

Pakar Komunikasi Politik, Lely Arrianie mengatakan hal tersebut menandakan adanya jarak komunikasi politik.

"Pesan yang disampaikan kepada publik lewat gerat tubuh bu Mega yang tidak merespons uluran tangan Gibran dan kaesang istilahnya, ini merupakan bagian dari pesan politik bahwa di antara mereka kini sudah ada jarak komunikasi," kata Pakar Komunikasi Politik, Lely Arrianie.

Diketahui, satu per satu keluarga Jokowi meninggalkan PDIP yang selama ini menjadi kendaraan politik. Gibran yang menjadi Wali Kota Surakarta berpisah dengan partai berlambang banteng itu untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Prabowo merupakan capres dari Koalisi Indonesia Maju yang menjadi rival PDIP.

Selain itu, Kaesang justru berlabuh ke PSI yang juga mendukung Prabowo. Kaesang bahkan langsung diberi kursi empuk sebagai Ketua Umum PSI.

Teranyar, menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan Bobby Nasution dipecat PDIP. Sebab, Bobby lantaran terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran.

Saat Gibran dan Kaesang Sungkem pada Megawati

Saat Gibran dan Kaesang Sungkem pada Megawati

Nasional • 27 days ago

Jakarta: Ada pemandangan menarik sebelum acara penetapan nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dimulai. Dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, menghampiri Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Megawati tiba di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, sekitar pukul 20.00 WIB. Presiden ke-5 Indonesia itu langsung menempati tempat duduk yang disediakan di barisan depan.

Tidak lama berselang, Gibran dan Kaesang berjalan dari arah belakang menuju tempat Megawati. Gibran membungkukkan badan kepada Megawati yang duduk tepat di samping calon presiden Ganjar Pranowo.

Bahkan, Gibran berlutut di hadapan Megawati. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia itu juga menunjukkan gestur salam dengan merapatkan kedua tangan dan menundukkan kepala.

Megawati awalnya yang sedang mengobrol dengan Ganjar terlihat bingung. Namun setelah Kaesang mengucapkan beberapa kata, Megawati terlihat tersenyum dan mengangguk.

Kaesang dan Gibran pun langsung kembali ke tempat masing-masing. Acara pengundian dan penetapan nomor urut capres dan cawapres untuk 2024 segera dimulai.

Diketahui, satu per satu keluarga Jokowi meninggalkan PDIP yang selama ini menjadi kendaraan politik. Gibran yang menjadi Wali Kota Surakarta berpisah dengan partai berlambang banteng itu untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Prabowo merupakan capres dari Koalisi Indonesia Maju yang menjadi rival PDIP.

Selain itu, Kaesang justru berlabuh ke PSI yang juga mendukung Prabowo. Kaesang bahkan langsung diberi kursi empuk sebagai Ketua Umum PSI.

Teranyar, menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan Bobby Nasution dipecat PDIP. Sebab, Bobby lantaran terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran.

Kehadiran Megawati di KPU Disambut Yel-yel Prabowo-Gibran

Kehadiran Megawati di KPU Disambut Yel-yel Prabowo-Gibran

Nasional • 27 days ago

Jakarta: Pasangan calon presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (Gus Imin) mendapat nomor urut satu untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu berdasarkan hasil pengundian dan penetapan nomor urut capres dan cawapres.

"Yey! Pilih AMIN, pilih AMIN, pilih AMIN nomor satu!" teriak pendukung AMIN di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 14 November 2023.

Pasangan calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan nomor urut tiga. Sedangkan pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut dua.

Hal itu berdasarkan pengambilan nomor yang diambil sesuai anteran. Pasangan Anies-Gus Imin mengambil lebih dulu karena mendapat nomor antrean delapan.

Ganjar dan Mahfud menjadi pasangan kedua yang mengambil nomor urut lantaran mendapat nomor antrean 10. Sedangkan pasangan Prabowo dan Gibran urutan terakhir karena mengambil nomor antrean 14.
 

Megawati Disebut Melihat Ada Upaya Kecurangan Pemilu 2024

Megawati Disebut Melihat Ada Upaya Kecurangan Pemilu 2024

Nasional • 29 days ago

Jakarta: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut melihat ada upaya kecurangan jelang Pemilu 2024. Ada upaya untuk mengajak pemilih memilih pemimpin yang tidak mencerminkan rakyat.

"Ibu (Megawati-Red.) melihat ada upaya-upaya memanipulasi hukum melalui Mahkamah Konstitusi, mengingatkan saat itu dengan pemerintah Orde Baru," kata politikus PDI Perjuangan Aria Bima dalam program Metro Hari Ini, Metro TV, Minggu, 12 November 2023.

Demokrasi yang disampaikan Megawati, tambah Aria, adalah kombinasi antara keadilan dan kesetaraan. Demokrasi adalah kebebasan untuk memilih sesuai nurani. Namun, demokrasi saat ini tidak mencerminkan adanya kepatuhan terhadap konstitusi.

Pengamat politik Adi Prayitno mengaku belum melihat siapa yang dimaksud Megawati memanipulasi hukum. Pasalnya, dalam pidatonya, Megawati tidak menyebut pasti pihak yang memanipulasi hukum melalui Mahkamah Konstitusi.

"Kita tahu bahwa pidato Megawati dikaitkan dengan proses pencapresan Gibran Rakabuming Raka," ucap Adi.

Menurut Adi, pidato Megawati bertujuan mengkritik proses Gibran menjadi pendamping Prabowo Subianto, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju. Pemilihan Gibran dinilai janggal. Sebab, ada rekayasa hukum.

"Mungkin pidato Bu Mega terkait sejumlah kejanggalan-kejanggalan belakangan ini cukup ramai diperbincangkan di media sosial," terang Adi.

Di samping itu, belakangan ada sejumlah aparat yang mendatangi markas sejumlah partai politik. Ada pula instruksi pencopotan atribut partai politik tertentu. Semua itu memunculkan kecurigaan.

"Pidato Megawati menebalkan suatu keyakinan politik bahwa praktik politik di Mahkamah Konstitusi terkait dengan pencopotan atribut, kemudian ada oknum yang mendatangi partai politik," tutur Adi. 

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya, menyoroti dinamika politik terkini menjelang Pemilu 2024. Megawati menangkap sinyal kecurangan dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Jangan biarkan kecurangan pemilu yang akhir-akhir ini terlihat sudah mulai dan terjadi lagi," kata Megawati.

Megawati mengatakan apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi baru-baru ini menjadi alarm bersama. Ia menilai berbagai manipulasi hukum kembali terjadi. "Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki politik," tegas dia.

Megawati Tapak Tilas Saat Membentuk MK

Megawati Tapak Tilas Saat Membentuk MK

Nasional • 29 days ago

Megawati Pernah Ingatkan Kader Jangan Main 2 Kaki

Megawati Pernah Ingatkan Kader Jangan Main 2 Kaki

Nasional • 2 months ago

Jakarta: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah memberikan peringatan keras terhadap para kadernya yang ingin bermain dua kaki. Dia meminta kader yang melakukan hal itu untuk segera keluar dari partai.

Megawati menyampaikan peringatan keras itu saat Rakernas PDIP, pada 21 Juni 2022. Megawati menuntut loyalitas para kader terhadap partai.

"Siapa yang membuat manuver, keluar! Karena apa? Tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki melakukan manuver," ujar Megawati, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendapat restu dari Golkar maju dalam Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Status Gibran masih anggota PDIP.

PDIP sendiri sudah mantap mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Gibran ditetapkan sebagai salah satu juru kampanye pada saat dirinya semakin dekat menjadi cawapresnya Prabowo.
 

Gibran Temui Megawati dan Prabowo Malam Ini

Gibran Temui Megawati dan Prabowo Malam Ini

Nasional • 2 months ago

Gibran Rakabuming Raka tiba di Jakarta, Jumat malam, 20 Oktober 2023. Gibran dijadwalkan menuju kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan kediaman bakal calon presiden Prabowo Subianto. 

Namun hingga pukul 20.00 WIB, belum ada tanda-tanda Gibran di kediaman Megawati maupun Prabowo. Rumah kedua tokoh politik tersebut masih tampak sepi. 

Nama Gibran digadang-gadang menjadi sosok yang akan disandingkan dengan Prabowo di Pilpres 2024. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. 

Budi Arie menyebut sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Prabowo Subianto telah diputuskan. Namun dia tak menyebut lengkap ciri dari sosok cawapres itu.

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dirinya memberikan kode bahwa cawapres Prabowo merupakan anak muda berprestasi dan berpengalaman. 

Di Balik Berjodohnya Ganjar dan Mahfud

Di Balik Berjodohnya Ganjar dan Mahfud

Nasional • 2 months ago

Rabu 18 Oktober 2023, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan dirinya mantap menunjuk Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Keputusan ini diambil setelah Ia menerima masukan dari berbagai pihak di antaranya parpol koalisi hingga aspirasi para tokoh. 

Mahfud yang sudah datang di DPP PDIP lantas langsung menerima penunjukan dirinya sebagai bacawapres Ganjar Pranowo. 

Usai mendeklarasikan sebagai pendamping Ganjar Pranowo, Menkopolhukam Mahfud MD mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo lantaran telah diberi kesempatan menduduki jabatannya di Kabinet Indonesia Maju.

Megawati: Ganjar-Mahfud Gelorakan Harapan Baru Bagi Rakyat

Megawati: Ganjar-Mahfud Gelorakan Harapan Baru Bagi Rakyat

Nasional • 2 months ago

Jakarta: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta doa restu untuk pasangan capres dan cawapres yang diusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Megawati menyebut Ganjar dan Mahfud menggelorakan harapan bagi rakyat Indonesia.

"Kami tentunya mohon doa seluruh rakyat Indonesia terhadap pasangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD ini. Keduanya menggelorakan harapan baru bagi rakyat Indonesia," kata Megawati saat pendaftaran Ganjar-Mahfud di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Oktober 2023.

Megawati juga meyakini bahwa Ganjar dan Mahfud mampu mempercepat kemakmuran dan daya unggul bangsa. Terlebih, keduanya menurut Megawati berkomitmen untuk menegakan keadilan, bersih, dan berpengalaman.

"Keduanya akan mempercepat kemakmuran dan daya unggul bangsa. Keduanya salah satu komitmen di dalam menegakkan keadilan Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud MD dikenal jujur, bersih, berpengalaman lengkap dengan kualitas kepemimpinan yang mumpuni. Kepada mereka berdua Harapan Baru Indonesia Raya diletakkan," ujarnya. 

Diketahui, pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka jadi pasangan kedua yang mendaftar untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Ganjar-Mahfud jadi pasangan kedua yang mendaftar ke KPU sebagai peserta Pilpres 2024. Sebelumnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar lebih dulu mendaftar dan menjadi peserta Pilpres 2024 pertama yang terdaftar di KPU.

Megawati Sebut Mahfud MD Pendekar Hukum

Megawati Sebut Mahfud MD Pendekar Hukum

Nasional • 2 months ago

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku tidak mudah memutuskan siapa yang akan ia pilih sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Namun, akhirnya ia memilih Menko Polhukam Mahfud MD karena Mahfud dikenal sosok pendekar hukum dan pembela wong cilik.

"Sosok dengan pengalaman lengkap di legislatif eksekutif dan yudikatif, lalu Prof Mahfud dikenal sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik," tutur Megawati, Jaakarta, Rabu, 18 Oktober 2023. 

Megawati juga mengungkap bahwa ia kini dibela Mahfud. Sebab, ia mengaku merasa sepi dan tak ada yang bela ketika berbicara hukum. Ia juga mengaku kerap kena bully wartawan.

"Sekarang ada Pak Mahfud nih yang belain saya," ucap Megawati.

Presiden kelima itu juga memuji sosok Mahfud dibidang hukum. Mahfud juga dikenal membela rakyat.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD resmi diusung sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut sosok mahfud MD dipilih karena memiliki pengetahuan yang mumpuni terutama pada masalah hukum.

Dengan dipilihnya Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar, kini sudah ada dua pasang bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yaitu Ganjar Pranowo - Mahfud MD dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar yang sudah dideklarasikan lebih dulu.