- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Momen Haru 31 Anak Ukraina Kembali ke Pelukan Keluarga Usai Disandera Rusia
Internasional • 2 months agoOrganisasi Save Ukraine mengembalikan 31 anak korban yang disandera di tempat pengungsian Rusia saat perang. Anak-anak itu dipertemukan kembali dengan keluarga di Ibu Kota Kyiv, Sabtu (8/4/2023) waktu setempat.
Organisasi Save Ukraine mengawasi badan amal dan kelompok lain yang membantu para pengungsi internal. Save Ukraine dipimpin oleh Komisaris presiden untuk hak-hak anak, Mykola Kuleba.
Deportasi anak-anak Ukraina menjadi perhatian, sejak invasi Rusia pada Februari 2022. Pengadilan kriminal internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2023.
Surat perintah itu menuduh Rusia menculik anak-anak dari Ukraina. Namun, Komisaris presiden untuk hak anak-anak Rusia, Maria Ivova Belova mengatakan, anak-anak itu dibawa untuk keselamatan mereka bukan diculik.
Sebuah pernyataan yang diposting di media sosial Twitter oleh Duta Besar Ukraina untuk PBB, menyebut lebih dari 19.500 anak-anak Ukraina telah diambil dari keluarga atau panti asuhan mereka dan dibawa ke Rusia.