- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Rusia Mengamuk Bombardir Kota Vuhledar di Ukraina Timur
Primetime News • 26 days ago • perang • internasionalSatu tahun perang Rusia-Ukraina justru situasi keamanan kian memanas, saling provokasi antara pihak barat yang sering dilakukan oleh Amerika Serikat dengan pihak Rusia justru menghasilkan situasi di mana Rusia mengancam menarik perjanjian soal senjata nuklir.
Wilayah Vuhledar yang berada di Timur Ukraina hingga saat ini terus dibombardir oleh pasukan militer Rusia selama satu jam. Sehingga para warga harus dievakuasi karena sebagian besar gedung-gedung yang dihuni oleh warga hancur terkena serangan udara.
Hingga saat ini situasi di Vuhledar masih memanas. Prajurit Ukraina yang berada di Vuhledar menyatakan menunggu persenjataan militer yang dijanjikan oleh pihak barat segera datang sebagai amunisi persenjataan baru untuk melawan pasukan Rusia. Pasukan Ukraina bertahan dengan amunisi yang ada hingga persenjataan yang baru tiba.
Melihat situasi ini, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterez mengingatkan pihak Rusia dan Ukraina untuk mengikuti piagam PBB dan kesepakatan damai yang telah disepakati oleh negara-negara tersebut.